BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Masalah
pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi
dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini
disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan
diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan
mempunyai masa depan yang baik dari pada orang tuanya. Proses perubahan itu
terjadi secara lambat dan teratur (evolusi). Sebagian besar pemuda mengalami
pendidikan yang lebih dari pada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang
memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-norma masyarakat,
sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak
terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan
diuangkapkannya. Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis
serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis
masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah,
mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam
segi ekonominya masih tergantung kepada orang tuanya.
B. Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini penulis
akan merumuskan tentang:
1. Bagaimana Pengertian tentang pemuda.
2. Bagaimana pengertian sosialiasi
3. Bagaimana pengertian Internalisasi
4. Bagaimana gambaran pemuda dan identiasnya
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi dan Internalisasi pemuda. Dan bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya.
1. Bagaimana Pengertian tentang pemuda.
2. Bagaimana pengertian sosialiasi
3. Bagaimana pengertian Internalisasi
4. Bagaimana gambaran pemuda dan identiasnya
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi dan Internalisasi pemuda. Dan bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Pemuda
Telah kita ketahui
bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan
dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural
daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas
yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani
bagi pembangunan bangsanya karna pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan
bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam
pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antaralain:
a.
Kemurnian
idealismenya
b.
Keberanian
dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.
Semangat
pengabdiannya
d.
Sepontanitas
dan dinamikanya
e.
Inovasi dan kreativitasnya
f.
Keinginan untuk segera mewujudkan
gagasan-gagasan baru
g.
Keteguhan
janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h.
Masih
langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan
tindakanya dengan kenyataan yang ada.
B. Sosialisasi
Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang
membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana
bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita
ketahui dalam sosialisasi, antara lain:
a)
Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada
semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup
ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang
menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan
lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara
berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Semua warga negara mengalami proses
sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain
atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja
ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
b) Media Sosialisasi
• Orang tua dan
keluarga
• Sekolah
• Masyarakat
• Teman bermain
• Media Massa.
c) Tujuan Pokok Sosialisasi
• Individu harus
diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak
di masyarakat.
• Individu harus mampu
berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
C. Internalisasi
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
C. Internalisasi
Adalah
proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti
sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah
mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.
a. Pendekatan klasik
tentang pemuda
Melihat bahwa muda merupakan masa
perkembangan yang enak dan menarik. Kepemudaan merupakan suatu fase dalam
pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan suatu waktu akan
hilang dengan sendirinya, maka keanehan-keanehan yang menjadi ciri khas masa
muda akan hilang sejalan dengan berubahnya usia.
Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.
Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.
b. Dalam hal ini
hakikat kepemudaan ditinjau dari dua asumsi pokok.
Penghayatan mengenai proses
perkembangan manusia bukan sebagai suatu koninum yang sambung menyambung tetapi
fragmentaris, terpecah-pecah dan setiap pragmen mempunyai arti sendiri-sendiri.
Asumsi wawasan kehidupan adalah posisi pemuda dalam arah kehidupan sendiri.
Perbedaan antar kelompok-kelompok yang ada, antar generasi tua dan pemuda,
misalnya hanya terletak pada derajat ruang lingkup tanggung jawabnya. Generasi
tua sebagai angkatan-angkatan yang lalu (passing generation) yang berkewajiban
membimbing generasi muda sebagai generasi penerus. Dan generasi pemuda yang
penuh dinamika hidup berkewajiban mengisi akumulator generasi tua yang mulai
melemah, disamping memetik buah-buah pengalamannya, yang telah terkumpul oleh
pengalamannya.
Pihak generasi tua tidak bisa
menuntut bahwa merekalah satu-satunya penyelamat masyarakat dan dunia. Dana
melihat generasi muda sebagai perusak tatanan sosial yang sudah mapan,
sebaliknya generasi muda juga tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk
memelihara dunia. Dengan demikian maka adanya penilaian yang baku (fixed
standard) yang melihat generasi tua adalah sebagai ahli waris. Dari segala
ukuran dan nilai dalam masyarakat, karena itu para pemuda menghakimi karena
cenderung menyeleweng dari ukuran dan nilai tersebut karena tidak bisa
diterima. Bertolak dari suatu kenyataan, bahwa bukan saja pemuda tapi generasi
tua pun harus sensitif terhadap dinamika lingkungan dengan ukuran standard yang
baik.
Dengan pendapat di atas jelas kiranya
bahwa pendekatan ekosferis mengenai pemuda, bahwa segala jenis ”kelainan” yang
hingga kini seolah-olah menjadi hak paten pemuda akan lebih dimengerti sebagai
suatu keresahan dari masyarakat sendiri sebagai keseluruhan. Secara spesifiknya
lagi, gejolak hidup pemuda dewasa ini adalah respon terhadap lingkungan yang
kini berubah dengan cepat.
D .
Pemuda Dan Identitas
Telah
kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang
selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda.
Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja,
ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan
suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan
kenyataan yang mereka hadapi.
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
1.
Sosial
psikologi
2.
sosial budaya
3.
sosial ekonomi
4.
sosial politik
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda
dewasa ini adalah:
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami
oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah
generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan
kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat
menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya
perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang
menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja,
penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan
perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
Peran
pemuda dalam masyarakatØ
a. Peranan pemuda yang didasarkan
atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak
unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan
bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan
fungsionaliasi
Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi MudaØ
Arah
pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang
memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
a.
Orientasi
ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b.
Orientasi
dalam dirinya sendiri
c.
Orientasi ke luar hidup di lingkungan
d.
Peranan
mahasiswa dalam masyarakat
a.
Agen
of change
b.Agen of development
c.
Agen
of modernization
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemuda merupakan satu identitas
yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani
bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai
peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para
pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu
juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau
bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu
yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa
ini akan maju aman dan sentosa.
1. Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan
generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak
pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di
Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an
generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.
2. Ada dua regenerasi, yaitu
2. Ada dua regenerasi, yaitu
a. Regenerasi yang berlangsung alamiah. Artinya
generasi berjalan lumrah seperti yang terjadi pada kelompok dunia tumbuhan atau
hewan. Proses regenerasi ini berjalan sebagai biasa-biasa saja, berlangsung
secara alami, tidak di ekspos atau dipublikasikan.
b. Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya. Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek moyang.
3. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.
4. Generasi muda Indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar,
5. Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.
b. Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya. Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek moyang.
3. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.
4. Generasi muda Indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar,
5. Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, taufik, Pemuda dan Perubahan Social, LP3ES, Jakarta, 1974.
Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Masalah
pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi
dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini
disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan
diri dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan
mempunyai masa depan yang baik dari pada orang tuanya. Proses perubahan itu
terjadi secara lambat dan teratur (evolusi). Sebagian besar pemuda mengalami
pendidikan yang lebih dari pada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang
memberikan bimbingan, pengarahan, karena merupakan norma-norma masyarakat,
sehingga dapat dipergunakan dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak
terpecahkan karena kejadian yang menimpa mereka belum pernah dialami dan
diuangkapkannya. Dewasa ini umum dikemukakan bahwa secara biologis dan politis
serta fisik seorang pemuda sudah dewasa akan tetapi secara ekonomis, psikologis
masih kurang dewasa. Contohnya seperti pemuda-pemuda yang sudah menikah,
mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya sebagai warga Negara tapi dalam
segi ekonominya masih tergantung kepada orang tuanya.
B. Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini penulis
akan merumuskan tentang:
1. Bagaimana Pengertian tentang pemuda.
2. Bagaimana pengertian sosialiasi
3. Bagaimana pengertian Internalisasi
4. Bagaimana gambaran pemuda dan identiasnya
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi dan Internalisasi pemuda. Dan bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya.
1. Bagaimana Pengertian tentang pemuda.
2. Bagaimana pengertian sosialiasi
3. Bagaimana pengertian Internalisasi
4. Bagaimana gambaran pemuda dan identiasnya
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian dari pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi dan Internalisasi pemuda. Dan bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Pemuda
Telah kita ketahui
bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan
dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural
daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas
yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani
bagi pembangunan bangsanya karna pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan
bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam
pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antaralain:
a.
Kemurnian
idealismenya
b.
Keberanian
dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c.
Semangat
pengabdiannya
d.
Sepontanitas
dan dinamikanya
e.
Inovasi dan kreativitasnya
f.
Keinginan untuk segera mewujudkan
gagasan-gagasan baru
g.
Keteguhan
janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h.
Masih
langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan
tindakanya dengan kenyataan yang ada.
B. Sosialisasi
Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang
membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana
bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita
ketahui dalam sosialisasi, antara lain:
a)
Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada
semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup
ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang
menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan
lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara
berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Semua warga negara mengalami proses
sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain
atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja
ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
b) Media Sosialisasi
• Orang tua dan
keluarga
• Sekolah
• Masyarakat
• Teman bermain
• Media Massa.
c) Tujuan Pokok Sosialisasi
• Individu harus
diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak
di masyarakat.
• Individu harus mampu
berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
C. Internalisasi
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
C. Internalisasi
Adalah
proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti
sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah
mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.
a. Pendekatan klasik
tentang pemuda
Melihat bahwa muda merupakan masa
perkembangan yang enak dan menarik. Kepemudaan merupakan suatu fase dalam
pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika dan suatu waktu akan
hilang dengan sendirinya, maka keanehan-keanehan yang menjadi ciri khas masa
muda akan hilang sejalan dengan berubahnya usia.
Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.
Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat. Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.
b. Dalam hal ini
hakikat kepemudaan ditinjau dari dua asumsi pokok.
Penghayatan mengenai proses
perkembangan manusia bukan sebagai suatu koninum yang sambung menyambung tetapi
fragmentaris, terpecah-pecah dan setiap pragmen mempunyai arti sendiri-sendiri.
Asumsi wawasan kehidupan adalah posisi pemuda dalam arah kehidupan sendiri.
Perbedaan antar kelompok-kelompok yang ada, antar generasi tua dan pemuda,
misalnya hanya terletak pada derajat ruang lingkup tanggung jawabnya. Generasi
tua sebagai angkatan-angkatan yang lalu (passing generation) yang berkewajiban
membimbing generasi muda sebagai generasi penerus. Dan generasi pemuda yang
penuh dinamika hidup berkewajiban mengisi akumulator generasi tua yang mulai
melemah, disamping memetik buah-buah pengalamannya, yang telah terkumpul oleh
pengalamannya.
Pihak generasi tua tidak bisa
menuntut bahwa merekalah satu-satunya penyelamat masyarakat dan dunia. Dana
melihat generasi muda sebagai perusak tatanan sosial yang sudah mapan,
sebaliknya generasi muda juga tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban untuk
memelihara dunia. Dengan demikian maka adanya penilaian yang baku (fixed
standard) yang melihat generasi tua adalah sebagai ahli waris. Dari segala
ukuran dan nilai dalam masyarakat, karena itu para pemuda menghakimi karena
cenderung menyeleweng dari ukuran dan nilai tersebut karena tidak bisa
diterima. Bertolak dari suatu kenyataan, bahwa bukan saja pemuda tapi generasi
tua pun harus sensitif terhadap dinamika lingkungan dengan ukuran standard yang
baik.
Dengan pendapat di atas jelas kiranya
bahwa pendekatan ekosferis mengenai pemuda, bahwa segala jenis ”kelainan” yang
hingga kini seolah-olah menjadi hak paten pemuda akan lebih dimengerti sebagai
suatu keresahan dari masyarakat sendiri sebagai keseluruhan. Secara spesifiknya
lagi, gejolak hidup pemuda dewasa ini adalah respon terhadap lingkungan yang
kini berubah dengan cepat.
D .
Pemuda Dan Identitas
Telah
kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang
selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda.
Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja,
ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan
suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan
kenyataan yang mereka hadapi.
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
1.
Sosial
psikologi
2.
sosial budaya
3.
sosial ekonomi
4.
sosial politik
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda
dewasa ini adalah:
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami
oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah
generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan
kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat
menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya
perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang
menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja,
penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan
perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
Peran
pemuda dalam masyarakatØ
a. Peranan pemuda yang didasarkan
atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak
unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan
bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan
fungsionaliasi
Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi MudaØ
Arah
pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang
memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
a.
Orientasi
ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b.
Orientasi
dalam dirinya sendiri
c.
Orientasi ke luar hidup di lingkungan
d.
Peranan
mahasiswa dalam masyarakat
a.
Agen
of change
b.Agen of development
c.
Agen
of modernization
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemuda merupakan satu identitas
yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani
bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai
peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para
pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu
juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau
bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu
yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa
ini akan maju aman dan sentosa.
1. Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan
generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak
pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di
Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an
generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.
2. Ada dua regenerasi, yaitu
2. Ada dua regenerasi, yaitu
a. Regenerasi yang berlangsung alamiah. Artinya
generasi berjalan lumrah seperti yang terjadi pada kelompok dunia tumbuhan atau
hewan. Proses regenerasi ini berjalan sebagai biasa-biasa saja, berlangsung
secara alami, tidak di ekspos atau dipublikasikan.
b. Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya. Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek moyang.
3. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.
4. Generasi muda Indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar,
5. Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.
b. Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya. Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek moyang.
3. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.
4. Generasi muda Indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar,
5. Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, taufik, Pemuda dan Perubahan Social, LP3ES, Jakarta, 1974.
Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentari......