BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Semakin
kompleksnya permasalahan lingkungan hidup yang terjadi merupakan akibat dari
kegiatan pembangunan yang dilakukan manusia untuk mencapai kesejahteraan
hidupnya. Berbagai fakta menunjukkan kurangnya keterlibatan masyarakat dalam
upaya pengelolaan maupun pelestarian lingkungan hidup. Hal ini jelas terlihat
dari rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan
pengendalian pencemaran, kerusakan ataupun pelestarian lingkungan hidup.
Ulah
manusia yang tidak terarah seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan, mereka
hany mengejar keuntungan sebesar-besarnya dalam waktu yang singkat tanpa
memikirkan kelestarian alam. Merusak lingkungan hidup secara sadar ataupun
tidak, akan berakibat mengancam kehidupan manusia itu sendiri.
Dengan
melihat kenyataan di atas, kita sebagai warga muda merasa tersentuh untuk
menulis makalah yang berjudul “Pengaruh Pencemaran Limbah Pabrik Kertas Tehadap
Lingkungan Sekitar”.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah yang berjudul “Pengaruh Pencemaran Limbah Pabrik
Kertas Tehadap Lingkungan Sekitar” yaitu:
·
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah pabrik kertas
terhadap lingkungan sekitar.
·
Bagaimana proses pencemaran lingkungan.
·
Bagaimana dampak pencemaran limbah pabrik kertas terhadap lingkungan
sekitar.
·
Apa usaha masyarakat sekitar dalam menanggulangi pencemaran lingkungan
oleh limbah pabrik kertas.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah yang berjudul “Pengaruh Pencemaran Limbah Pabrik Kertas
Tehadap Lingkungan Sekitar” adalah:
Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah pabrik kertas terhadap
lingkungan sekitar.
·
Mengetahui proses pencemaran lingkungan.
·
Mengetahui dampak pencemaran limbah pabrik kertas terhadap lingkungan
sekitar.
·
Mengetahui usaha-usaha masyarakat sekitar dalam menanggulangi pencemaran
lingkungan oleh limbah pabrik kertas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Limbah
Limbah adalah zat, energi, dan atau komponen lain yang dikeluarkan atau
dibuang akibat sesuatu kegiatan baik industri maupun non-industri.
Buangan industri adalah bahan buangan sebagai hasil sampingan dari
proses produksi industri yang dapat berbentuk benda padat, cair maupun gas yang
dapat menimbulkan pencemaran.
Buangan non-industri adalah bahan buangan sebagai hasil sampingan bukan
dari industri, melainkan berasal dari rumah tangga, kantor, restoran, tempat
hiburan, pasar, pertokoan, rumah sakit dan lain-lain yang dapat menimbulkan
pencemaran. Limbah yang dihasilkan oleh suatu kegiatan baik industri maupun
nonindustri dapat menimbulkan gas yang berbau busuk misalnya H2S dan amonia
akibat dari proses penguraian material-material organik yang terkandung di
dalamnya. Selain itu, limbah dapat juga mengandung organisme patogen yang dapat
menyebabkan penyakit dan nutrien terutama unsur P dan N yang dapat menyebabkan
eutrofikasi. Karena itu, pengolahan limbah sangat dibutuhkan agar tidak
mencemari lingkungan.
B. Pengertian pencemaran air
Pencemaran adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya jadi pencemaran
air dalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan
normalnya. Keadaan normalnya masih tergantung pada faktor penentu, yaitu
kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air Pencemar air dapat menentukan
indikator yang terjadi pada air lingkungan. Pencemar air dikelompokkan sebagai
berikut
1. Bahan buangan organik
Bahan buangan organik
pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh
mikroorganisme, sehingga hal ini dapat mengakibatkan semakin berkembangnya
mikroorganisme dan mikroba patogen pun ikut juga berkembang biak di mana hal
ini dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit.
2. Bahan buangan
anorganik
Bahan buangan anorganik
pada umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh
mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan
maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air, sehingga hal ini
dapat mengakibatkan air menjadi bersifat sadah karena mengandung ion kalsium
(Ca) dan ion magnesium (Mg). Selain itu ion-ion tersebut dapat bersifat racun
seperti timbal (Pb), arsen (As) dan air raksa (Hg) yang sangat berbahaya bagi
tubuh manusia.
3. Bahan buangan zat
kimia
Bahan buangan zat kimia
banyak ragamnya seperti bahan pencemar air yang berupa sabun,bahan pemberantas
hama, zat warna kimia, larutan penyamak kulit dan zat radioaktif. Zat kimia ini
di air lingkungan merupakan racun yang mengganggu dan dapat mematikan hewan
air, tanaman air dan mungkin juga manusia
C.
Sumber – sumber Pencemaran Air
Pencemaran
air akibat kegiatan manusia tidak hanya disebabkan oleh limbah rumah tangga,
tetapi juga oleh limbah pertanian dan limbah industri. Semakin meningkatnya
perkembangan industri, dan pertanian saat ini, ternyata semakin memperparah
tingkat pencemaran air, udara, dan tanah. Pencemaran itu disebabkan oleh hasil
buangan dari kegiatan tersebut. Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena air
limbah langsung dibuang ke badan air ataupun ke tanah tanpa mengalami proses
pengolahan terlebih dulu, atau proses pengolahan yang dilakukan belum memadai.
Pengolahan limbah bertujuan memperkecil tingkat pencemaran yang ada agar tidak
membahayakan lingkungan hidup.
Sumber-sumber Pencemaran Air Meliputi:
a.
Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga
merupakan pencemar air terbesar selain limbah limbah industri, pertanian dan bahan
pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai,
dan lingkungan sekitarnya. Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi
tingkat pencemarannya. Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas,
plastik dll.) maupun cairan (air cucian, minyak goreng bekas, dll.). Di antara
limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan ada pula yang
tidak dapat terurai. Limbah rumah tangga ada juga yang memiliki daya racun
tinggi, misalnya sisa obat, baterai bekas, air aki. Limbah-limbah tersebut
tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3). Tinja, air cucian, limbah kamar
mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis (seperti
bakteri, jamur, virus, dan sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.
b. Limbah lalu lintas
Limbah lalu lintas
berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari kapal tangker. Tumpahan
minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah.
Selain terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga sering terjadi dilautan.
Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.
c. Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa
sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan misalnya dari pestisida dan
herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida
mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat
tersebut akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan
selanjutnya akan mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di dalamnya. Pada
pemakaian pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada badan
air/perairan terbuka
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Limbah
Pabrik Kertas Terhadap Lingkungan Sekitar
Limbah
merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industry maupun
domestic (rumah tangga atau yang lebih dikenal sabagai sampah), yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis. Jenis sampah ini pada umumnya berbentuk
padat dan cair. Pabrik Kertas menghasilkan limbah cair yang mengandung logam
berat jenis Hg dan Cu. Limbah cair tersebut berupa bubur kertas encer yang
apabila dibuang sembarangan akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.
1. Limbah beracun
Pabrik kertas
menghasilkan limbah dalam volume yang sangat besar. Karakteristik dari limbah
pabrik kertas adalah warnanya yang kehitaman atau abu-abu keruh, bau yang khas,
kandungan padatan terlarut dan padatan tersuspensi yang tinggi, COD yang tinggi
dan tahan terhadap oksidasi biologis. Pabrik kertas juga menghasilkan limbah
beracun seperti: a. Limbah korosif yang dihasilkan dari penggunaan asam dan
basa kuat dalam proses pembuburan kertas b. Limbah pewarna dan tinta yang
mengandung logam berat
Warna air
limbah yang hitam tidak mudah terurai secara alami sehingga meninggalkan warna
yang persisten pada badan air penerima dan akan menghambat fotosintesis dan
proses pembersihan alami self purification.
Bahan kimia dalam air
limbah pabrik kertas seperti sulfite, fenol, klorin, metal merkaptan sangat
membahayakan kehidupan biota perairan, dapat mengendap ke dasar perairan dan
mengganggu keseimbangan dan kelestarian kehidupan perairan.Tingginya kebutuhan
oksigen untuk menguraikan limbah pabrik kertas akan menurunkan kadar oksigen
terlarut (DO) dalam air dan dapat menyebakan kondisi anoksik di perairan,
sehingga tidak dapat dihuni lagi oleh biota alami.
2. Proses Pencemaran
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni
sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu
keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses tidak langsung,
yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga
menyebabkan pencemaran.
Pencemar ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan
kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu
tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk
mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah
batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di alam secara tetap atau
terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan dan
ekosistem.
3. Dampak Pencemaran Limbah Pabrik Kertas Terhadap
Lingkungan Sekitar.
Industri
kertas menggunakan air dalam jumlah yang sangat besar, sehingga dapat mengancam
keseimbangan air pada lingkungan sekitarnya karena akan mengurangi jumlah air
yang diperlukan makhluk perairan sungai dan mengubah suhu air. Limbah pabrik
kertas dapat menyebabkan kelainan reproduktif pada plankton dan invertebrate
yang menjadi makanan ikan serta kerang-kerangan.
Sludge pabrik kertas yang dibuang ke kali menimbulkan pendangkalan sungai dan membunuh tumbuhan air di tepi sungai karena tumbuhan tersebut tertutupi oleh lapisan bubur kertas. Limbah sludge tersebut mestinya tidak dibuang ke sungai bersama air limbah tetapi diendapkan dan dikeringkan untuk kemudian dibuang secara sanitary land fill atau dibakar agar tidak mencemari tanah, air dan udara. Pengolahan Limbah Pabrik Kertas Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai.
Sludge pabrik kertas yang dibuang ke kali menimbulkan pendangkalan sungai dan membunuh tumbuhan air di tepi sungai karena tumbuhan tersebut tertutupi oleh lapisan bubur kertas. Limbah sludge tersebut mestinya tidak dibuang ke sungai bersama air limbah tetapi diendapkan dan dikeringkan untuk kemudian dibuang secara sanitary land fill atau dibakar agar tidak mencemari tanah, air dan udara. Pengolahan Limbah Pabrik Kertas Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai.
Dalam
sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada
yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah
tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini
dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada
di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku
yang baru (Ensiklopedia, 2000).
4. Usaha Dalam Menanggulangi Pencemaran Lingkungan Oleh
Limbah Pabrik Kertas.
-
Usaha PT. Integera Lestari
Pihak
industri telah membuat sistem pengelolaan limbah dengan membuat pipa besar yang
dapat mengalirkan limbah-limbah tersebut ke tempat pengelolaan limbah. Dalam
tempat pengelolaan limbah yang berada jauh dari tempat industri tepatnya berada
di daerah persawahan warga, limbah tersebut diolah sampai kandungan zat
berbahaya yang ada dapat diminimalisir. Meski sudah melalui proses yang
panjang, limbah tersebut masih terdapat zat yang berbahaya dan limbah tersebut
di buang ke sungai.
-
Usaha Masyarakat Sekitar
Masyarakat juga turut
andil dalam pengelolaan limbah pabrik kertas. Limbah pabrik kertas
dapat didaur ulang menjadi karton yang memiliki nilai jual tinggi. Karton hasil
pengolahan limbah pabrik kertas ini disebut dengan kertas gembos. Proses
pembuatannya relative sederhana. Sludge dan kertas pemulung diproses menjadi
bubur kertas. Kemudian dicetak menjadi lembaran dengan ukuran 66 x 78 cm.
Setelah itu, dijemur di bawah terik matahari selama empat jam. Kemudian
dihaluskan dengan rol kalender. Kemudian di pak dengan berat 25 kg. Hal ini
tentu saja terasa lebih bernilai ekonomis serta dapat mengurangi dampak
terhadap lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari makalah yang berjudul “Pengaruh Pencemaran Limbah Pabrik Kertas
Tehadap Lingkungan Sekitar” adalah akibat dari angka laju pertumbuhan manusia
yang tinggi berdampak kepada meningkatnya kebutuhan primer dan sekunder
manusia. Peningkatan angka pertumbuhan ini secara langsung dan tidak langsung
mempengaruhi jumlah semua produksi terhadap produk yang dibutuhkan. Oleh karena
itu industri berbondong-bondong memproses produk dengan sistem mass production
dalam jumlah yang tidak sedikit. Ini yang menjadi permasalahan baru, proses
produksi besar maka limbah yang dihasilkan pun besar. Industri sangat berperan
penting dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar dengan mengelola limbah
sebaik-baiknya agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar. Pihak
industri turut serta dalam mengelola limbah industri yaitu dengan membuat
tempat pengelolaan limbah industri. Meskipun demikian, hasil pengelolaan tetap
terdapat bahan yang berbahaya. Hasil pengelolaan akhirnya dibuang ke sungai
yang berakibat menimbulkan kerusakan ekosistem yang ada di sungai tersebut.
B. Saran
Saran dari penulis
untuk pembaca yakni:
·
Manusia hendaknya selalu memelihara dan memperbaiki lingkungan untuk
generasi mendatang.
·
Tindakan-tindakan menimbulkan pencemaran yang dapat merusak lingkungan
dan kesehatan harus dihindarkan.
·
Perlu adanya penelitian secara ilmiah terhadap lingkungan sehingga
problem-problem lingkungan dapat ditanggulangi.
·
Ada kerjasama yang baik dari semua pihak dalam rangka mempertahankan
kelestarian dan mencegah terjadinya kerusakan atau kemusnahan.
DAFTAR PUSTAKA
Ensiklopedia
Widya Wiyata Pertama Anak-anak Mengenai “Ekologi dan
Lingkungan”. 2000. Tira Pustaka: Jakarta
Himpunan Peraturan
tentang Pengendalian Pencemaran Air. 2004. Kementerian Negara
Lingkungan Hidup
Supari. 1983. Lingkungan
Hidup dan Kelestariannya. Balai Pustaka: Jakarta
http://wyuliandari.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentari......