Selasa, 08 Oktober 2013

Laporan Perlindungan Tanaman ( Perlintan )




I. PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Jagung  Manis (Zea mays saccharata)  adalah salah satu tanaman pangan yang telah lama diusahakan di Indonesia karena jagung mempunyai peranan cukup besar dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Komoditi tersebut merupakan sumber protein nabati yang efesien.
            Selain itu jagung manis merupakan jenis tanaman yang disukai dan selalu di pergunakan oleh masyarakat sebagai bahan masakan. Sehingga pasokan untuk kebutuhan jagung harus senantiasa tersedia untuk konsumsi masyarakat. Akan tetapi jagunng tidak digunakan sebagai makanan pokok di Indonesia karena kadar lisin dan tryptopan sangat rendah. Jika dikonsumsi sangat banyak akan menimbulkan penyakit radang tenggorakn (pellagra).Adapun tanaman jagung ini biasanya digunakan sebagai bahan olahan makanan ringan
            Tanaman jagung manis banhyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan ringan dan campuran dalam masakan. Oleh karena itu tanaman jagung dapat dikategorikan sebagai tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Tanaman yang nilai ekonominya tinggi, biasanya berisiko kegagalan dari tanaman tersebut juga tinggi. Sehingga dalam budidaya tanaman ini diperlukan tindakan budaya tepat.
Untuk itu pada pratikum kali ini dilakukan penanaman jagung guna mengetahui tindakan budaya yang tepat hingga mampu berproduksi sebagaimana mestinya. Selain itu juga diperlukan pengendalian hama dan penyakit.
            Cabai atau lombok (bahasa Jawa) adalah sayuran buah semusim yang termasuk dalam anggota genus Capsicum yang banyak diperlukan oleh masyarakat sebagai penyedap rasa masakan. Salah satu tanaman cabai yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah tanaman cabai merah. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Ciri dari jenis sayuran ini adalah rasanya yang pedas dan aromanya yang khas, sehingga bagi orang-orang tertentu dapat membangkitkan selera makan. Karena merupakan sayuran yang dikonsumsi setiap saat, maka cabai akan terus dibutuhkan dengan jumlah yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan perekonomian nasional .
            Cabai merah mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Kandungan vitamin dalam cabe adalah A dan C serta mengandung minyak atsiri, yang rasanya pedas dan memberikan kehangatan bila kita gunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Sun et al. (2000). melaporkan cabai merah mengandung anti oksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari radikal bebas. Radikal bebas yaitu suatu keadaan dimana suatu molekul kehilangan atau kekeurangan elektron, sehingga elektron tersebut menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari sel-sel tubuh kita yang lainnya. Kandungan terbesar anti oksidan dalam cabai terdapat pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat anti kanker.
            Bunga tahi Ayam adalah bungadari daerah tropis yang sangat gamapng hidupnya. bunga tahi ayam tidak memerlukan perawatan khusus,karena tanaman ini kuat terhadap penyakit dan cuaca, bunga tahi ayam biasanya dijadikan tumbuhan pembatas antara halaman rumah dan jalanan, tidak jelas asal nama bunga tahi ayam, tapi yang mungkin dikarenakan bau bunga yang tidak sedap, dan tidak enak , dibandingkan oleh bunga-bunga yang lain, yaitu enak dilihat dan cantik dari bentuknya.
            Bunga tahi ayam dalam bahasa sainnnya disebut lantana camara ada 100 jenis bunga tahi ayam yang ada didunia, bunga tahi ayam tidak disukai oleh binatang dan serangga karena bungannya mengasung racun yang berbahaya bagi serangga dan hewan.

1.2.  Tujuan Praktikum
1.      Agar memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk bercocok tanam mengenai tanaman tanaman jagung sehingga dapat bercocok tanam jagung yang baik dan benar.
2.      Supaya mengetahui faktor-faktor apa saja dan bagaimana faktor-fktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung manis, baik itu faktor luar maupun faktor dari dalam tanaman itu sendiri.














II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  KLASIFIKASI  JAGUNG
Kerajaan                  :           Plantae
(tidak termasuk)                 Monocots
(tidak termasuk)                 Commelinids
Ordo                       :           Poales
Famili                      :           Poaceae
Genus                     :           Zea
Spesies                   :           Z. mays
Varietas                  :           Golden Boy

2.2.  MORFOLOGI  JAGUNG
1.      Tinggi Jagung
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
2.      Struktur Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.

3.      Struktur Batang
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
4.      Struktur Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
5.      Struktur Bunga
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
2.3.  Syarat Tumbuh Jagung
Jagung di Indonesia kebanyakan ditanam di dataran rendah baik di tegalan, sawah tadah hujan maupun sawah irigasi. Sebagian terdapat juga di daerah pegunungan pada ketinggian 1000- 1800 m di atas permukaan laut. a. Tanah Tanah yang dikehendaki adalah gembur dan subur, karena tanaman jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik. Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai macam tanah. Tanah lempung berdebu adalah yang paling baik bagi pertumbuhannya. Tanah-tanah berat masih dapat ditanami jagung dengan pengerjaan tanah lebih sering selama pertumbuhannya, sehingga aerasi dalam tanah berlangsung dengan baik. Air tanah yang berlebihan dibuang melalui saluran drainenase yang dibuat dinatar barisan jagung. Kemasaman tanah (pH) yang terbaik untiik jagung adalah sekittir 5,5 - 7,0. Tanah dengan kemiringan tidak lebih dari 8% masih dapat ditanami jagung dengan arah barisan tegak lurus terhadap miringnya tanah, derigan maksud untuk mencegah keganasan erosi yang terjadi pada waktu turun hujan besar, b. Iklim Faktor-faktor iklim yang terpenting adalah jumlah dan pembagian dari sinar matahari dan curah hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Tempat penanaman jagung harus mendapatkan sinar matahari cukup dan jangan terlindung oleh pohon-Pohonan atau bangunan. Bila tidak terdapat penyinaran dari matahari, hasilnya akan berkurang. Temperatur optimum untuk pertumbuhan jagung adalah antara 23 - 27 C.

2.4.  Hama Penyakit
Hama dan penyakit penting pada tanaman jagung adalah: Hama. Lalat bibit (Atherigona exigua Stein) Setelah 4-5 hari ditanam biasanya biji mulai tumbuh. Penyemprotan untuk mencegah/memberantas lalat bibit segera dilakukan setelah biji tumbuh dan tersembul di atas tanah. Penyemprotan dilakukan dengan interval 2-3 hari sekali. Pestisida dipergunakan adalah Basudin (Diazinon), Surecide dan lain-lain, dengan dosis 1,5- 2,5 cc/ liter air. Serangan lalat bibit ini berlangsung sampai tanaman berumur tanaman ± 3 minggu. Ulat Agrotis (agrotis Sp ) , Hama ini menyerang pada waktu tanaman masih kecil. Dapat diberantas dengan cara mencari dan membunuh ulatnya, yang biasanya terdapat di dalam tanah atau sebelum ditanami, tanah diberi insektisida terlebih dahulu. Ulat daun (Prodenia litura F). Menyerang pupuk daun pada waktu tanaman berumur 1 (satu) bulan.
Pemberantasan agar dilakukan secepatnya dengan insektisida seperti terdapat pada serangan lalat bibit. Penggerek daun (Sesamia inferens WLK). Menyerang pada waktu tanaman telah berbunga. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan penyemprotan segera setelah terlihat adanya telur-telur yang biasanya terletak di bawah daun pada saat menjelang berbunga. Ulat tanah (Leucania unipuncta, HAW) Menyerang daun tanaman dewasa, biasanya pada malam hari, sampai mencapai jumlah ratusan. Penyemprotan harus dilakukan setelah gejala pertama terlihat dan jangan sampai terlambat. Ulat tongkol (Heliothis armigera), Merupakan, ulat perusak tongkol yang penting. Penyemprotan harus segera dilakukan bilamana terlihat telur-telur yang biasanya diletakkan pada rambut (silk) dan bakal buah atau tongkol: Secara umum, penyemprotan sebaiknya dilakukan bilaman diperlukan saja, sehingga penggunaan- pertisida lebih efisien. Waktu yang baik untuk menyemprot adalah pagi hari antara jam 06.00 - 09;00 atau sore hari jam 16.00 -18.00 Penyakit: Penyakit terpenting pada jagung adalah penyakit bulai, atau downy mildew (Sclerospora maydis Palm).
Tanaman yang terserang- daun-daunnya herwarna kuning keputih-putihan bergaris-garis klorotis sejajar dengan arah urat daun. Pada bagian bawah daun terdapat Konidia berwarna putih seperti butiran-butiran tepung: Menyerang tanaman.muda sampai umur ± 45 hari. Serangan pada tanaman semasa kecil sering mengakibatkan kematian: Serangan pada tanaman yang lebih besar mengakibatkan pertumbuhan tongkol yang tidak sempurna. Pemberantasan , dengan fungisida atau bahan kimia lain yang efektif sampai saat ini belum diketemukan.
Usaha pemberantasannya yang dilakukan adalah dengan mencabut dan membakar tanaman yang terserang dan menanam kembali dengan varitas yang tahan. Dewasa ini terdapat beberapa. varitas yang tahan seperti DMR.S, DMR:3, dan beberapa varitas-hasil persilangan yang masih dalam pengujian (Harapan, DMR dan sebagainya). 2. Penyakit-penyakit penting yang terdapat pada jagung di antaranya adalah becak daun (Helminthosporium sp) dan karat daun (Puccinia sorghi Sehw).

2.5.  Teknik Budidaya
Pedoman Budidaya
Benih Benih diambil hanya dari tanaman dan tongkol yang baik dan sehat saja. Pilihlah tongkol-tongkol yang besar, barisan biji lurus dan penuh, tertutup rapat - oleh kelobotnya, dan cukup tua. Dari tongkol.-tongkol terpilih, pisahkanlah biji-biji kecil yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung dari tongkol. Hanya biji yang rata besarnya dan sehat saja diambil sebagai benih. Bila jumlah tongkol terpilih sangat terbatas, dapat juga digunakan semua biji yang terdapat pada tongkol tersebut. Benih harus cukup sehat dan kering, bertenaga tumbuh lebih dari 90%, murni dan bebas dari kotoran.
Pada dewasa ini terdapat benih-benih varitas unggul yang cocok untuk dataran rendah dengan umur dipanen (110 hari), seperti, Harapan, Metro, Bogor Composite-2 dan yang berumur ,genjah adalah: Penjalinan, Genjah, Kretek, Genjah Kertas, Bogor Comopsit-10, dll dan untuk.dataran tinggi adalah: Bastar Kuning, Bima, Pandu Kimia Putih" Rocol dan lain-lain., Waktu tanam. Waktu tanam yang baik adalah sebagai berikut: a. Ditegalan, jagung ditanam pada musim labuhan/ permulaan musim hujan yaitu. pada bulan September/Nopember. Pengerjaan tanah hendaknya dilakukan jauh sebelumnya, sehingga tanah dalam keadaan siap tanam. Pada waktu hujan sudah mulai turun. Kelambatan penanaman jagung labuhan sampai dengan bulan Desember mengakibatkan tanaman menderita serangan penyakit bulai (Downy mildew) yang berat dan dapat mengakibatkan kegagalan total.
Penanaman jagung ditegalan dapat pula dilakukan, pada musim. marengan/saat musim hujan hampir berakhir, pada bulan Februari - April. b. Ditanah sawah biasanya jagung ditanam dalam tiga musirn yaitu pada musim labuhan, sebelum padi musim penghujan ditanam, pada musim marengan setelah padi musim penghujan dipanen dan juga pada musim kemarau. Untuk peneneman musim labuhan sebaiknya digunakan varitas Genjah atau varitas unggul agak dalam yang dipungut muda, sehingga tersedia cukup waktu untuk persiapan penanaman padi sawah. Cara bertanam dan pemeliharaan tanaman. a. Pengolahan tanah: Pada waktu pengolahan, keadaan tanah hendaknya tidak terlampau basah tetapi harus cukup lembab sehingga mudah dikerjakan, dan tidak lengket, sampai tanah menjadi cukup gembur. Pada tanah-tanah berpasir atau tanah ringan tidak banyak diperlukan pengerjaan tanah. Pada tanah-tanah berat dengan kelebihan air, perlu dibuat saluran penuntas air.
Pembuatan saluran dan pembumbunan yang tepat dapat menghindarkan terjadinya genangan air yang sangat merugikan bagi pertumbuhan tanaman jagung. Pengolahan tanah untuk jagung labuhan harus tepat dan cepat dapat dilakukan karena hujan kadangkala datang lebih awal. Bilamana tidak sempat untuk mengerjakan tanah secara keseluruhan karena waktu tanam mendesak, maka pengerjaan tanah dapat dilakukan hanya pada barisan yang akan ditanami saja sedalam 15 - 20 cm sampai tanah menjadi cukup gembur. Berdasarkan hasil penelitian pada tanah: latosol dan aridosol cara ini memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan pengerjaan tanah yang biasa. b. Jarak tanam Varitas yang berbeda umurnya mempunyai optimum populasi yang berbeda. Bagi varitas yang berumur dalam (± 110 hari) seperti Harapan Bogor, Composite populasi optimum adalah ± 50.000 tanaman/ha, ditanam dengan jarak 100 x 40 cm. dengan 2 tanaman per lubang atau 75 x 25 cm dengan 1(satu) tanaman per lubang. Varitas yang berumur tengahan (80 - 90 hari) seperti Panjalinan dan Genjah Kretek, optimum populasi adalah t 70.000. tanaman/ha, ditanam dengan jarak tanam 75 x 20 cm dengan 1 (satu) tanaman per lubang. Bagi vartias yang berumur genjah (70 - 80 hari) seperti Genjah Madura, populasi dapat ditingkatkan sampai 100.000 tanaman/ha, bahkan pada tanah yang subur dapat mencapai 200.000 tanaman/ha, dengan jarak tanam 50 x 20 cm atau 50 x 10 cm dengan 1 (satu) tanaman per lubang;. Benih ditanam 2 -3 biji per lubang, kemudian diperjarang pada umur 2 - 3 minggu setelah tanam, di mana ditinggalkan tanaman yang tegap dan sehat saja sehingga mencapai populasi yang diinginkan sesuai dengan jarak tanam yang digunakan. Dalamnya penanaman adalah 3 cm.

Pemeliharaan
Pemupukan. Tanaman jagung tidak akan memberikan hasil maksimal manakala unsur hara yang diperlukan tidak cukup tersedia. Pemupukan dapat meningkatkan hasil panen secara kwantitatif maupun kwalitatif. Pemberian pupuk Nitrogen merupakan, kunci utama dalam usaha meningkatkan produksi. Pemberian pupuk phosphat dan kalium bersama-sama dengan nitrogen memberikari hasil yang lebih baik.
 Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen, akan nampak kerdil, warna daun hijau muda kekuning-kuningan, buah terbentuk sebelum waktunya dan tidak sempurna: Gejala kekurangan unsur, phosphat. jelas terlihat terutama pada waktu tanaman masih muda di mana daun-daunnya berwarna ungu dan akan berubah hijau kembali seperti biasa bilamana kemudian tanaman-mendapatkan cukup, phosphat. Tanaman yang kekurangan kalium memberikan gambaran seolah-olah layu, bagian tepi dari daun mula-mula menjadi kuning (chlorosis), kemudian berubah menjadi kecoklat-coklatan dan bagian daun yang sudah mati akan gugur.
Dosis pupuk yang diperlukan berbeda-beda: tergantung dari pada tingkat kesuburan dan jenis tanah. Untuk sementara secara umum dapat dianjurkan, pemakaian pupuk sebanyak 90-120 kg.N, 30 - 45 kg. P2O5 dan 0-25 kg K2O per Ha. Pada tanah-tanah yang cukup mengandung akan kalium, pemupukan dengan unsur ini dapat ditiadakan. Pupuk diberikan secara ditugal sedalam 10 cm, pada kedua sisi tanaman dengan jarak 7 cm, Pada jarak tanam yang rapat pupuk dapat diberikan di dalam larikan yang dibuat di kiri kanan barisan tanaman: Pupuk N sebaiknya diberikan dua kali yaitu:1/3 bagian pada waktu tanam bersama-sama dengan seluruh pupuk P dan K, kemudian 2/3 bagian pupuk N diberikan pada waktu tanaman berumur 1 bulan, di dalam lubang atau larikan sedalam 10 cm pada jarak 15 cm dari barisan tanaman. Penyiangan dan Pembumbunan: Untuk memperoleh hasil yang tinggi, pertanaman harus bersih dari segala macam tumbuhan/rumput pengganggu.






III. BAHAN DAN METODE

A.      Waktu dan Tempat
Praktikum ini di laksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution Km 11, Kelurahan simpang tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kotamadya Pekanbaru. Waktu praktikum di laksanakan selama 3 bulan yang di mulai dari bulan April Sampai Juni 2013.

B.       Bahan dan Alat
Bahan – bahan yang di gunakan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Benih jagung manis (Sweet Boy)
2.      Pupuk NPK
3.      Pupuk kandang
Sedangkan alat – alat yang di gunakan adalah sebagai berikut :
1.    Gembor
2.    Sabit
3.    Cangkul
4.    Garu
5.    Meteran
6.    Alat tulis




C.      Pelaksanaan Praktikum
1.      Pengerjaan lahan
            Pekerjaan pertama yang dilakukan adalah mencangkul tanah dengan tujuan membalik dan menggemburkan tanah. Kemudian tanah digaru dan batu, bongkahan tanah dan sisa gulma dibersihkan. Sisa gulma yang telah dipisahkan dibakar di atas bedengan. Setelah itu dibentuk bedengan dengan  ukuran 5 x 5 m. Selanjutnya pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ukuran 40 x 60 cm .

2.   Pemberian pupuk kandang dan pupuk dasar.
            Pupuk kandang  yang sudah  matang diberikan pada setiap bedengan setelah dilakukan pengolahan tanah. Masing – masing bedengan diberikan 1 karung pupuk kandang. Bersamaan dengan penanaman diberikan pupuk NPK.

3.      Penanaman
            Penanaman jagung dilakukan secara serentak. Penanaman dilakukan dengan  cara tugal dengan kedalaman tugal 5 cm  dengan jumlah 1benih  per lubang tanam. Penyisipan dilakukan seminggu setelah tanam, terhadap benih yang tidak tumbuh.

4.   Pemupukan
            Pada tanaman jagung pemupukan pertama diberikan NPK bersamaan dengan waktu penanaman. Pada saat tanaman berumur 30 hari dilakukan pemberian pupuk NPK kedua kalinya .



5.  Pemeliharaan
a.       Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi kelembaban tanah. Hal ini menyangkut ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman. Apabila di rasa kurang air perlu dilakukan penyiraman. Akan tetapi penyiraman biasanya dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
b.       Penyiangan
Penyiangan akan dilakukan dengan memperhatikan jumlah populasi gulma, apabila sudah berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman barulah dilakukan penyiangan.
c.       Penyulaman
Penyulaman dilakukan terhadap bibit tanaman yang rusak ataupun mati.

6.  Pengendalian Hama, Penyakit, dan Gulma
            Untuk melakukan pengendalian terhadap hama dan penyakit biasa dilakukan upaya preventif berupa tindakan – tindakan agronomis. Selanjutnya pengendalian dilakukan sesuai dengan materi praktikum
a.       Hama yang menyerang :
-          Semut menyerang jagung saat penanaman, pengendalian dilakukan dengan memberikan furadan.
-          Lalat Buah menyerang jagung, pengendalian dilakukan dengan peyemprotan Petrogenol.


b.      Penyakit yang menyerang tidak ada
c.       Untuk gulma, pengendalian dilakukan secara mekanis yaitu dengan menyiang tanaman menggunakan tangan dan menggunakan cangkul.

D.      Parameter Pengamatan
                   Adapun para meter yang diambil dalam Praktikum diantaranya :
1.        Tinggi Tanaman
                   Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan menghitung jumlah tinggi ketika munculnya tunas pada tanaman, dengan menentukan 5 sampel.
2.        Jumlah Buah
            Pengukuran jumlah buah dilakukan pada tanaman yang sudah muncul pucuk buah sampai terbentuknya buah , dengan menentukan 5 sampel.
3.        Jumlah Panjang Tongkol
            Perhitungan panjang tongkol dilakukan pada saat tanaman sudah terjadinya perkawinan dan terjadinya buah dan pada saat munculnya pucuk buah dihitung dari munculnya buah sampai panen, dengan menentukan 5 sampel.
4.      Jumlah Biji buah Jagung Per Tongkol
            Perhitungan jumlah biji jagung per tongkol dilakukan pada saat kita melakukan pemanenan di lakukan penghitungan biji, dengan menetukan 5 sampel.






IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Tinggi Tanaman ( cm )

Minggu
Pengamatan
Tinggi tanaman (cm)
1
2
3
4
5
Minggu 1
20
20
15
16
14
Minggu 2
40
43
34
36
32
Minggu 3
73
75
70
72
69
Minggu 4
103
95
113
100
108
Minggu 5
175
160
185
170
179
Minggu 6
215
197
211
200
205
Minggu 7
225
209
230
237
232
Minggu 8
235
242
250
252
248

Berdasarkan data pengamatan tinggi tanaman jagung dapat diketahui bahwa rata – rata tanaman jagung pada praktikum ini memiliki pertumbuhan tinggi yang baik. Hal ini berarati pertumbuhan vegetatif dari tanaman jagung maksimal, dikarenakan tindakan agronomi yang sesuai dan terpenuhnya kebutuhan hara makro dan mikro. Jumlah pupuk dan waktu pemupukan yang tepat memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jagung.




B.     Jumlah Buah
Minggu
Pengamatan
Jumlah Buah
1
2
3
4
5
Minggu 1
-
-
-
-
-
Minggu 2
-
-
-
-
-
Minggu 3
-
-
-
-
-
Minggu 4
-
-
-
-
-
Minggu 5
-
-
-
-
-
Minggu 6
1
1
1
1
1
Minggu 7
1
1
1
1
1
Minggu 8
1
1
1
1
1

Berdasarkan data pengamatan  jumlah  buah  tanaman jagung dapat diketahui bahwa rata – rata tanaman jagung pada praktikum ini memiliki pertumbuhan vegetatif yang baik. Hal ini berarati tanaman jagung maksimal, dikarenakan tindakan agronomi yang sesuai dan terpenuhnya kebutuhan hara makro dan mikro. Jumlah pupuk dan waktu pemupukan yang tepat memberikan pengaruh yang positif terhadap pertambahan ukuran buah jagung . Selain itu hal ini juga disebabkan pengaruh faktor lingkungan seperti curah hujan dan intensitas cahaya yang baik selama praktikum.






C.       Panjang Tongkol Jagung
Minggu
Pengamatan
Panjang Tongkol jagung
1
2
3
4
5
Minggu 1
-
-
-
-
-
Minggu 2
-
-
-
-
-
Minggu 3
-
-
-
-
-
Minggu 4
-
-
-
-
-
Minggu 5
-
-
-
-
-
Minggu 6
5
4
7
5
6
Minggu 7
15
15
16
17
14
Minggu 8
25
29
27
26
30

Berdasarkan data pengamatan  panjang tongkol jagung dapat diketahui bahwa pertumbuhan tongkol sangatlah baik dikarnakan setipa minggunya terjadinya penabahan ukuran tongkol dan penambahan diameter tongkol ini berarti pertumbuhan vegetatif tanaman jagung  sangat baik. Selain hal ini juga disebabkan pengaruh faktor lingkungan seperti curah hujan, intensitas cahaya dan pengendalian hama lalat buah yang baik selama praktikum.







D.       Jumlah Biji Buah Jagung Per Tongkol
Minggu
Pengamatan
Jumlah Biji Per Tongkol
1
2
3
4
5
Minggu 1
-
-
-
-
-
Minggu 2
-
-
-
-
-
Minggu 3
-
-
-
-
-
Minggu 4
-
-
-
-
-
Minggu 5
-
-
-
-
-
Minggu 6
-
-
-
-
-
Minggu 7
-
-
-
-
-
Minggu 8
252
258
245
236
249

Berdasarkan data pengamatan  jumlah biji buah jagung per tongkol dapat diketahui bahwa jumlah biji tanaman jagung per tongkol berbeda dari tongkol tanaman jagung yang satu dengan tanaman jagung yang lainnya mungkin disebabakan kurangnya unsur hara dan air yang diserap oleh tanaman jagung karna pada saat dilakukan praktikum ini dilaksanakan pada musim kemarau sehingga berpengaruh terhadap diameter tongkol dan  ukuran tongkol yang dihasilkan setiap tanaman.







IV.    PENUTUP

A.       Kesimpulan
Berdasarkan serangkaian praktikum dan pengamatan selama melaksanakan praktikum Dasar – dasar perlintan adalah :
Tanaman jagung yang kita tanam harus di rawat dengan baik agar pertumbuhanya sesuai dengan yang kita inginkan,karena tanaman jagung merupakan tanaman yangb rentan akibat hama dan penyakit maka kita harus menjaga dan merawatnya dengan baik,agar tidak di serang hama dan mati.
Pemberian pestisida sangat penting karena akan menjaga dari serangan hama dan penyakit  beberapa hama dan penyakit dapat menyebabkan tanaman tersebut mati dan mengakibatkan gagal panen,perawatan di lakukan berkala karena akan melindungi dari serangan hama yang akan menyerang tanaman kita
Tumbuhan sama halnya dengan manusia, kita harus merawat dan melindungi tanaman karena dengan perawatan dan perlindungan yang baik maka akan mendapatkan hasil yang baik pula

B.        Saran
Setelah melaksanakan serangkaian praktikum dan pengamatan  yang dilakukan selama  praktikum Dasar – dasar perlintan  maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1.      Agar pada praktikum selanjutnya diterapkan praktikum dengan menguji metode-metode bertanam tanaman pangan yang baru.
2.      Supaya pada praktikum selanjutnya komunikasi dan koordinasi antara dosen, asisten dan mahasiswa lebih baik lagi agar hasil praktikum maksimum.
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, Andi Apryani. 2007. Dasar – Dasar Perlindungan Tanaman. Jurusan Agronomi-Faperta Untirta. Serang.
Harjadi, M.M. Sri Setyati. 1988. Budidaya Tanaman Jagung. Gramedia: Jakarta.
Nyakpa, M. Yusuf, et al. 1988. Hama Dan penyakit. Penerbit Universitas Lampung.          Lampung.
Soeprapto.1993. Bertanam Jagung Manis. Penebar Swadaya : Jakarta.
Tjirosoepomo, Gembong. 2004. Perbanyakan Tanaman Secara Generatif . Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Duriat, A.S. dan S. Sastrosiswojo.1995. Pengendalian hama dan penyakit terpadu pada     agribisnis Jagung. Jakarta:Penebar Swadaya
Semangun, Haryono. 1989. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultur di Indonesia   (Yogyakarta: Gajah Mada University Press 1989).
Purwono dan Purwanti, H. 2007. Budidaya Delapan Jenis Tanaman Pangan Unggul.         Penebar Swadaya. Jakarta.
Purnomo, H. 2008. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau. pangan.litbang.deptan.go.id            www.puslittan.bogor.net (Diakses Pada Tanggal 2 September 2011).







Lampiran 1. Jadwal Kegiatan

No

Kegiatan Praktikum
Bulan/Tahun 2012
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1

Pembersihan lahan
X















2
Pembuatan bedengan

X














3
Pemupukan dasar


X













4
Penanaman jagung



X












5
Penyulaman




X
X










6
Pengisian polibeg







X








7
Penyiangan sampel







X
X
X
X
X




8
Penyiraman




X
X
X
X
X
X
X
X
X



9
Pembuatan laporan













X













Lampiran 2. Dokumentasi
             
 Gambar 1. Pengolahan Lahan                                Gambar 2. Tanaman jagung
         
                                                                       
 Gambar 5. Pengendalian Lalat Buah                    Gambar 6. pemanenan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentari......